Tuesday, February 20, 2018

Faizal Assegaf: Ahok dan Rizieq Setara di Hadapan Hukum

Jakarta, CNN Indonesia -- Salah satu pendiri Presidium Alumni (PA) 212 Faizal Assegaf menyatakan bahwa mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan tokoh Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab setara di hadapan hukum.

Pernyataan tersebut ia sampaikan guna menyikapi langkah Presidium Alumni 212 yang menonaktifkan dirinya dari segala aktivitas keorganisasian sejak Senin (19/2). Ia mengaku dapat memahami reaksi yang diambil Presidium Alumni 212 atas pernyataannya dalam sebuah acara diskusi terkait Rizieq itu.

Namun, ia menegaskan, Presidium Alumni 212 tidak bisa membantah fakta bahwa Ahok dan Rizieq setara di hadapan hukum. Menurutnya, Rizieq perlu belajar jiwa kenegarawanan dan kesatria dari Ahok.

"Saya dapat memahami reaksi sporadis dari loyalis Rizieq, namun mereka tidak bisa membantah substansi serta fakta bahwa Rizieq dan Ahok sebagai warga negara di hadapan hukum setara," kata Faizal kepada CNNIndonesia.com, Selasa (20/2).

Faizal juga memastikan penonaktifan dirinya dari aktivitas organisasi Presidium Alumni 212 tidak akan menghalanginya untuk terus bersuara kritis dalam mendorong gerakan membela Islam yang damai serta menentang segala bentuk pendekatan dengan gaya radikal, munafik, anarkis ataupun intoleran.

"Rizieq dan segenap elemen 212 harus konsisten membawa umat dalam gerakan membela Islam yang super damai dalam menyuarakan nilai-nilai Islam dan upaya perjuangan penegakkan hukum," katanya.

Faizal mengingatkan, ulama akan dinilai dari ucapan, sikap, dan perbuatan. Dia menuturkan, ulama akan kehilangan simpati dan mengecewakan umat bila tidak konsisten dengan prinsip perjuangan pembelaan Islam yang damai.

Menurutnya, ciri ulama sebagai pewaris nabi adalah sabar, taat hukum, penuh kasih sayang, lembut, dan mengedepankan akhlak serta nilai-nilai kemanusiaan.

Kalau mulai menyimpang dan ingkar janji dengan prinsip membela Islam dengan damai, umat berhak meluruskan ulama tersebut agar tidak terjebak dalam polarisasi politik sporadis berjubah agama.

"Ulama yang demikian sejalan dengan spirit bela Islam yang super damai," tutur mantan aktivis mahasiswa 1998 itu.

Sebelumnya, Presidium Alumni 212 sepakat menonaktifkan Faizal dari segala aktivitas di organisasi tersebut.

Langkah ini diambil dalam menyikap pernyataan Faizal dalam sebuah acara diskusi bertajuk 'Kedatangan Rizieq dan Potensi Gaduh di Tahun Politik', yang menyatakan bahwa Ahok lebih negarawan dan kesatria dibandingkan Rizieq dalam menghadapi masalah hukum.

"Benar (Faizal dinonaktifkan)," kata Sekretaris Jenderal Presidium Alumni 212 Hasril Harahap kepada CNNIndonesia.com, Selasa (20/2).

Presidium Alumni 212 berpendapat, membandingkan kasarnya kelakuan atau karakter Ahok dengan akhlak kemulaan Rizieq merupakan pendapat yang tidak berbobot intelektual.

Presidium Alumni 212 menilai pernyataan itu masuk dalam kategori tidak beradab bila dilihat sisi etika.

"Setelah mengamati dengan seksama berbagai pernyataan Faizal dan sesuai dengan pendapat mayoritas pendiri Presidium Alumni 212, kami sepakat untuk menonaktifkan Faizal," demikian pernyataan Presidium Alumni 212. (osc)

Let's block ads! (Why?)

Baca Di berikut nya https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180220183305-20-277539/faizal-assegaf-ahok-dan-rizieq-setara-di-hadapan-hukum

No comments:

Post a Comment