"Seperti yang ditegaskan dalam Undang-Undang tentang Pendidikan Tinggi, fungsi dan peran perguruan tinggi sebagai wadah pembelajaran mahasiswa dan masyarakat, wadah pendidikan calon pemimpin bangsa, pusat pengembangan ilmu pengetahuan, pusat kekuatan moral, dan sebagai pusat pengembangan peradaban bangsa," ujar Bamsoet dalam keterangan tertulisnya.
Bamsoet menyampaikan hal tersebut saat memberikan orasi ilmiah pada acara wisuda Universitas Nasional Periode I Tahun Akademik 2017/2018 di Jakarta Convention Center, Minggu (4/3/2018). Ia juga membahas tentang peran perguruan tinggi dalam mewujudkan cita hukum yang berkeadilan.
"Sebagai bangsa, kita patut bersyukur dan bangga memiliki Pancasila yang merupakan warisan nilai-nilai fundamental serta menjiwai seluruh elemen kehidupan sekaligus jati diri bangsa. Pancasila juga memberikan identitas sistem kenegaraan dan sistem hukum," kata politisi Partai Golkar ini.
Foto: Dok DPR |
Jika nilai-nilai Pancasila selalu menjadi jiwa dalam setiap tahap pembangunan, lanjutnya, maka hal tersebut bisa terwujud. Hukum dan keadilan menjadi dua hal yang tidak mungkin dipisahkan, baik dalam hal hakikatnya maupun dalam hal pencapaiannya.
"Hukum yang berkeadilan sampai saat ini memang masih menjadi pekerjaan rumah kita semua, terutama yang berkaitan erat dengan sikap moral dan integritas para penegak hukum. Karena itu, perlu pembenahan sistem dari hulu sampai hilir," tegasnya.
Menurutnya, pembenahan di hulu dapat dilakukan melalui pendidikan tinggi dalam menghasilkan sarjana-sarjana hukum yang memiliki moral serta pemahaman yang memadai tentang hukum yang berkeadilan.
Sementara dii hilir berkaitan dengan peranan para penegak hukum tempat masyarakat menggantungkan harapan akan keadilan. Sarjana-sarjana hukum yang akan menjadi hakim, jaksa, dan pengacara diharapkan mampu menjalankan tugas demi terwujudnya keadilan di masyarakat.
"Sikap moral dan integritas berhubungan dengan kualitas SDM. Di sinilah letak penting perguruan tinggi agar dapat melahirkan SDM yang unggul. Perguruan tinggi harus menjadi salah satu benteng dalam merencanakan tatanan bangsa ke depan. Dari sinilah kelak dihasilkan ekonom, dokter, dosen, ahli hukum, budayawan, politisi, dan lain sebagainya," tuturnya.
Bamsoet mengajak para sarjana yang diwisuda mampu berperan besar dalam membangun hukum nasional sesuai cita hukum yang berkeadilan. Sebab, masyarakat berharap hukum mampu memberikan rasa keadilan. Hukum tanpa keadilan hanya akan membuat permasalahan hukum yang lain.
"Saya yakin para wisudawan di sini tak hanya sekadar singgah mendapatkan gelar dan stempel kelulusan sebagai sarjana. Namun telah menimba ilmu pengetahuan dan menggelorakan semangat serta mengembangkan jati diri sebagai calon pemimpin bangsa," ucapnya.
Ia juga yakin semakin banyak sarjana yang kreatif, inovatif, dan visioner akan mempercepat perwujudan Indonesia menjadi negara maju, makmur, dan berkeadilan.
(ega/ega)
No comments:
Post a Comment