Otto Hasibuan dilantik oleh Ketua Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada(KAGAMA), Ganjar Pranowo, Senin (21/5). Foto: Istimewa
BERITA TERKAIT
Jajaran pengurus Keluarga Alumni Hukum Gadjah Mada (KAHGAMA) periode 2018-2023 yang dipimpin Otto Hasibuan dilantik oleh Ketua Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada(KAGAMA), Ganjar Pranowo, Senin (21/5). Surat Keputusan Keluarga Alumni Hukum Gadjah Mada Nomor: KEP 01/KAHGAMA/II/2018 tentang Pengangkatan Pengurus Pusat Keluarga Alumni Hukum Gadjah Mada Masa Jabatan 2018-2023 resmi dikukuhkan Ganjar Pranowo selaku Ketua KAGAMA kemarin malam di Grand Ballroom Hotel Pullman Jakarta.
KAHGAMA dibentuk melalui rapat khusus para alumni hukum UGM 3 November 2017. Selama 72 tahun berdiri, para lulusan FH UGM selama ini berhimpun dalam wadah silaturahim per angkatan. Menurut Erniwaty Hutagalung, salah satu pengurus yang menjadi Ketua Panitia Pelantikan ini, ada keinginan kuat di kalangan alumni senior dan civitas akademik FH UGM untuk membentuk satu wadah yang memayungi sinergi potensi di kalangan alumninya. Keinginan tersebut melahirkan gagasan dibentuknya KAHGAMA.
“Sebagai alumni, kalau energi kita disatukan bisa membangun negara, bermanfaat untuk bangsa,” kata advokat perempuan yang akrab disapa Erni ini kepada hukumonline.
Erni mengajak semua alumni hukum UGM untuk berpartisipasi dalam agenda-agenda KAHGAMA. Periode rintisan selama lima tahun kedepan diharapkan menjadi gebrakan untuk menyatukan potensi para alumni.
“Ayo berkontribusi dengan segala kemampuan yang ada, berbuat untuk negara dan bangsa, coming home, semoga dengan lebih terorganisasi manfaatnya lebih berdaya,” kata Erni.
Dalam wawancara dengan hukumonline, Otto mengaku sama sekali tidak merencanakan untuk dipilih sebegai Ketua. Apalagi dipilih secara aklamasi oleh peserta rapat. “Saya pun datang sudah terlambat, sebagai alumni mau kumpul, eh tiba-tiba sampai, semua memilih saya,” kata Otto sambil tertawa.
Bak pendekar ‘turun gunung’, Otto yang dikenal telah lama berkiprah memimpin organisasi advokat tingkat nasional bersedia memimpin KAHGAMA UGM selama lima tahun kedepan. Ia mengaku tertantang untuk merintis wadah alumni ini. “Ini nggak mudah, sudah terlalu lama terputus hubungannya, datanya nggak ada, untung banyak yang muda-muda, saya bangga mereka agresif berpartisipasi,” Otto menjelaskan.
(Baca Juga: Selamat! Tim FH UGM Menang Kompetisi Arbitrase Semu Internasional)
Otto berharap kehadiran KAHGAMA bisa mendorong para alumni hukum UGM lebih berperan lagi ikut menegakkan rule of law di Indonesia. Caranya melalui sinergi dengan FH UGM. “Hubungan yang saya mau ciptakan berupa persaudaraan, kalau sudah keluarga sudah nggak hitung-hitungan,” kata dia lagi.
Dekan FH UGM, Prof. Sigit Riyanto, menyambut baik dibentuknya KAHGAMA. “Kehadiran KAHGAMA diharapkan akan meningkatkan kontribusi fakultas bagi persoalan dunia pendidikan hukum dan praktik hukum di Indonesia, komitmen kami berkontribusi bagi bangsa dan negara,” ujarnya.
(Baca Juga: Alumni FH UGM: Sosmed Bikin Kualitas Mahasiswa FH Menurun)
Sigit melihat dengan adanya wadah terpusat secara resmi ini akan lebih membantu proses pengembangan para lulusan FH UGM. Berbagai program bimbingan karirdan jejaring alumni akan lebih maksimal. Dampaknya tentu akan meningkatkan kualitas lulusan FH UGM. Ia mengakui bahwa peran alumni sangat besar dalam pengembangan fakultas.
“Jaringan mereka membantu ketika pemagangan, juga saat memasuki dunia profesi, bisa jadi user dan fasilitator bagi lulusan FH UGM,” kata Sigit melanjutkan.
Ganjar Pranowo, Ketua KAGAMA yang juga menjabat Gubernur Jawa Tengah saat ini, mengungkapkan harapannya agar KAHGAMA bisa ikut berperan dalam pembangunan hukum di Indonesia. “Kita harapkan mereka bisa tampil semua, konribusi dari masing-masing profesi,” katanya kepada hukumonline.
Sebagai Ketua KAGAMA, Ganjar menjelaskan bahwa memang tidak semua fakultas di UGM memiliki organisasi alumni tingkat fakultas. “Tidak harus sih sebenarnya, tapi kalau ada keinginan begitu oke-oke saja, tinggal kita tunggu gregetnya,” kata Ganjar. Ia menyebut tiga fakultas yang sudah memiliki organisasi semacam KAHGAMA sebelumnya yaitu Ekonomi, Teknik, dan Kedokteran.
No comments:
Post a Comment