"Ya sekarang ini saya usulkan supaya direktorat hukum dan advokasi membuat tim kecil untuk menangani hukum cyber, hukum dunia maya. Karena potensi serangan baik etik dan pidana pada aspek ini terkait serangan-serangan hate speech, fitnah dan sebagainya," kata Yusril kepada wartawan di The Acacia Hotel, Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (13/12/2018).
"Ini harus dianalisis, hal-hal mana yang perlu diselesaikan secara penjelasan. Jadi, di-counter pemberitaan itu atau mengambil langkah hukum. Jangan sampai jadi kontraproduktif," sambungnya.
Direktorat kecil khusus cyber disebut Yusril berguna untuk memperkuat bidang hukum dan advokasi TKN. Menurutnya, sejauh ini hal-hal seputar cyber sudah diproses oleh direktorat bidang hukum, namun lebih baik ada tim khusus agar lebih konsen terhadap itu.
"Selama ini kan ada juga yang sudah melaporkan ke kepolisian ya, tapi lebih baik, lebih efektif ditangani oleh direktorat hukum dan advokasi itu menelaah, memantau dunia cyber ini hal-hal yang potensi menyerang dan itu sudah tak proporsional lagi dan itu diambil langkah hukum yang tepat supaya nggak berkelanjutan," ungkap Yusril.
Kedatangannya hari ini ke workshop disebutnya untuk bertukar pikiran. Ia mengaku juga membahas Pilpres 2019.
"Jadi kami saling bertukar informasi hal-hal yang ingin di-follow up soal hukum dan ditangani oleh direktorat advokasi maupun oleh saya sebagai lawyer dari luar. Tetapi tetap ada sinergi antara saya dan direktorat hukum dan advokasi," pungkas Yusril.
(gbr/gbr)
No comments:
Post a Comment