PS Mojokerto Putro Heran Komisi Disiplin Tak Hukum Klub Lain - Goal.com
Kuasa hukum PS Mojokerto Putra (PSMP) Muhammad Soleh mengungkapkan keheranan atas keputusan komisi disiplin (Komdis) PSSI terhadap kliennya, dan menilai ada upaya menjadikan PSMP sebagai tumbal.
Komdis sebelumnya memutuskan melarang PSMP mengikuti seluruh kompetisi di Indonesia yang berada di bawah juridiksi PSSI. Komdis juga memberikan hukuman larangan aktif di sepakbola nasional seumur hidup kepada penggawa PSMP Krisna Adi.
“Kami harus melawan secara hukum melalui komite banding agar menganulir keputusan Komdis. Menurut saya, PSMP menjadi tumbal terhadap isu-isu mafia sepakbola. Soal ada permainan buruk, itu tidak bisa dijustifikasi adanya permainan mafia,” cetus Soleh.
“Kalau memang ada pengaturan skor saat pertandingan melawan Kalteng Putra, Gresik United, dan Aceh United, tentu semuanya harus dihukum. Kami menuntut keadilan, karena ini melibatkan [tim] lawan, tapi kenapa mereka tidak dihukum?”
Soleh menambahkan, ada beberapa kejanggalan dalam putusan Komdis. Menurutnya, PSMP tidak pernah dipanggil untuk melakukan pembelaan. Di lain sisi, Komdis justru memakai analisa lembaga internasional Genius Sport.
“Putusan ini bertentangan dengan kode disiplin itu sendiri. Dalam kode itu, pihak yang dituduh punya hak untuk melakukan pembelaan. Dalam kasus ini, PSMP tidak pernah dipanggil Komdis,” jelas Soleh.
“Kelemahan kedua, dalam pasal 72 dicantumkan, kalau ada keterlibatan pengurus klub, maka selain klub, berarti pengurusnya juga harus dihukum. Faktanya tidak ada pengurus yang dihukum. Kenapa tidak dihukum? Karena di putusan itu tidak bisa dijelaskan siapa yang terlibat dalam pengaturan skor.”
“Putusan ini didasarkan oleh [analisa] lembaga internasional Genius Sport. Mereka bukan lembaga kredibel yang dimintakan pendapat oleh Komdis. Seharusnya, setelah PSMP didengar, baru ada analisa lembaga independen. Ini justru tidak dilakukan.”
No comments:
Post a Comment