Sukabumi - Masyarakat selalu menginginkan keadilan. Di sisi lain, hukum akan berdiri tegak jika masyarakat diedukasi mengenai adanya suatu regulasi. Demikian disampaikan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat bersilaturahmi dengan sejumlah komunitas masyarakat di Gedung Juang 45, Sukabumi, Jawa Barat (Jabar), Minggu (25/3).
"Tidak boleh biarkan saja, nanti kalau kena, baru kita hukum'. Jangan! Kalau bisa, diberikan bimbingan hukum," kata SBY. Dia mencontohkan Undang-Undang (UU) Nomor 19/2016 tentang Perubahan UU 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Menurut SBY, UU ITE perlu disosialisasikan secara masif di tengah berkembangnya media sosial (medsos).
"Jangan sampai main ciduk (tangkap). Diajari dulu, 'eh, ibu-ibu rumah tangga, kalau main Twitter, Facebook, Instagram, ini boleh, boleh, boleh, boleh. Ini tidak boleh, melanggar hukum'. Dikasih tahu, jangan sampai melanggar hukum, masuk penjara, padahal tidak tahu," ujarnya.
Ditegaskan Presiden keenam tersebut, masyarakat akan lega kalau hukum itu adil, tidak ada tebang pilih dan tanpa pandang bulu. Setiap warga negara sama kedudukannya di mata hukum. "Kalau ada yang melakukan pelanggaran kecil, hukuman ringan. Kalau pelanggaran besar, hukumannya berat. Jangan dibalik. Jangan kita dijebak, tetapi dikasih tahu dulu," tegasnya.
SBY juga memberikan pandangannya terkait Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2018 dan Pemilu 2019. Dia berharap agar masyarakat tidak terpecah pada saat pesta demokrasi itu. "Pilih pemimpin yang baik, yang amanah, tokoh yang dipercaya, mencintai rakyat, dan mempunyai kemampuan. Negara maju, daerah maju," ucapnya.
Dia juga mengingatkan pemerintahuntuk tidak berpihak dalam pilkada ini. Netralitas harus menjadi keniscayaan. "Pemerintah tidak boleh berpihak. BIN netral, TNI netral, polisi netral. Rakyat silakan memilih, jangan diintimidasi, jangan ditakut-takuti. Pakai politik uang, tidak baik itu," ungkapnya.
Menurutnya, perekonomian nasional bakal tumbuh positif apabila kehidupan politik dan hukum berjalan efektif. "Semoga pemilu menjadi rahmat. Ini menjadi berkah, bukan musibah," katany.
No comments:
Post a Comment