Pernyataan ini menyusul terpilihnya mantan Gubernur Jawa Timur tersebut menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) pada Jumat (13/12).
"Pakde Karwo kader utama Partai Demokrat. Mendapat tugas panggilan oleh negara. Karena aturan tidak boleh merangkap antara partai dan wantimpres, maka ketum memperbolehkan kader terbaik itu melepas posisi sebagai salah satu pimpinan demokrat di daerah," ujar Andi dalam keterangan resmi yang dikonfirmasi CNNIndonesia.com.
"Kami berharap Pak De Karwo bisa berkerja dengan baik dalam memberi pertimbangan pada Pak Jokowi (Joko Widodo)."
Pada Jumat, Sukarwo dilantik oleh Presiden Jokowi menjadi satu dari sembilan anggota Wantimpres terpilih.
Delapan lain yang dilantik menjadi Wantimpres adalah Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Politikus senior Partai Golkar Agung Laksono.
Kemudian Politikus senior PDIP Sidarto Danusubroto, Pemilik Grup Mayapada Dato Sri Tahir, Komisaris Utama PT Mustika Ratu Tbk, Putri Kus Wisnu Wardani, Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya alias Habib Luthfi, Poltikus senior PPP Mardiono, dan pendiri Medco Group Arifin Panigoro.
Pakde Karwo sendiri pada pertengahan Agustus lalu pernah disebut mundur dari posisi ketua DPD Jatim.
Saat itu dia disebut menyerahkan surat pengunduran diri karena terpilih menjabat Komisaris Utama di PT Semen Indonesia Tbk.
(vws)
No comments:
Post a Comment