General Manager Traffic PT JJC, Aprimon mengatakan aturan pembatasan kendaraan ini untuk menghindari kemacetan.
"Sementara ini yang naik ke jalan Cikampek Elevated adalah Golongan I dan ke depannya kita harapkan juga yang naik tol ini adalah Golongan I," ujar Aprimon di KM 10 akses masuk Tol Japek II, Jakarta, Minggu (15/12).
Lebih lanjut ia mengatakan kendaraan bertonase besar dan truk ODOL (over dimension over load) dikhawatirkan akan menghambat arus di tol yang hanya memiliki dua jalur ini.
"Kalau kendaraan besar nekat ke atas dengan kondisi sekarang masih banyak yang ODOL. Dikhawatirkan tingkat kecepatan mereka lambat akan menghambat mobilitas ke belakang," ujar Aprimon.
Aprimon menegaskan kendaraan Golongan I dengan tinggi lebih dari 2,1 meter tak dapat melewati tol layang Japek II."Golongan I bus itu tidak boleh. Untuk itu kita pasang portal supaya untuk membantu pengemudi soal batas ketinggian sebelum masuk elevated," katanya
Di sisi lain, Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga (Persero) Tbk Dwimawan Heru menjelaskan desain tol yang dibangun sejak 2017 ini sesungguhnya memungkinkan digunakan oleh kendaraan bertonase besar.
Heru mengatakan tak menutup kemungkinan kendaraan besar bisa melewati tol Japek II setelah masalah ODOL sudah diselesaikan. Truk 'nakal' ODOL masih kerap beredar yang disebut mengganggu arus lalu lintas.
"Mungkin sampai dengan nanti kalau masalah ODOL sudah bisa terpenuhi, tapi paling tidak sampai dengan sekarang kita untuk Golongan I," ujar Heru.
Tol Japek II Pangkas Perjalanan Jakarta-Bandung 30 Menit
Perjalanan dari Jakarta ke Bandung via jalan tol layang Jakarta-Cikampek (Japek II) disebut bisa memangkas 30 menit waktu perjalanan.
Aprimon juga memprediksi Tol Japek II dapat melerai kemacetan hingga 30-40 persen. Sebab kendaraan pribadi yang sebelumnya menggunakan akses jalan tol lama, kini berpindah ke jalan tol layang baru.
"Mungkin dengan Japek II bisa terpangkas setengah jam waktu tempuhnya. Kalau untuk kemacetan kita prediksi 40 persen lalu lintas Japek yang sudah ada sekarang pindah ke atas (Japek II)," kata Aprimon.
Dalam kesempatan yang sama Pimpinan Proyek Area 1 PT JJC Prajudi mengatakan tol layang Japek II juga turut mengurangi V/C Ratio [titik pertemuan kendaraan] di tol Japek I. Prajudi menjelaskan V/C Ratio di Cikunir dan Brkwsi Barat berada di angka 1.
"Kami harapkan hampir mendekati 0,7 jadi turun drastis. Dari 1 jadi 0,7. Idealnya di angka 0,8 orang masih bisa leluasa berpindah antar jalur," kata Prajudi.
V/C ratio adalah rasio antara volume kendaraan dengan kapasitas jalan. Semakin tinggi V/C ratio semakin padat pula arus lalu lintas karena jalan sudah tidak mampu menampung volume kendaraan. (jnp/mik)
No comments:
Post a Comment