JAKARTA, KOMPAS.com — Kebijakan tembak mati bandar narkoba masih menuai pro dan kontra. Ada yang menganggap kebijakan itu perlu, tetapi tak sedikit pula yang menganggapnya tak perlu.
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto tidak menampik soal kebijakan tembak mati bandar narkoba. Namun, ia menilai hal itu perlu dilakukan bila ada perlawanan yang membahayakan petugas.
"Sudah sejak dulu, tembak saja (kalau membahayakan petugas)," ujarnya di Kantor Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta, Kamis (22/3/2018).
Pada 2017 lalu saat BNN dipimpin oleh Budi Waseso, perang melawan narkoba terus dilakukan. BNN mencatat, 58.365 orang ditangkap dan dijadikan tersangka. Sementara itu, 79 orang ditembak hingga tewas akibat melakukan perlawanan.
Baca juga: Kontras Minta DPR Evaluasi Tembak Mati Pengedar Narkoba
Kini saat kepemimpinan BNN berlalih ke Irjen Heru Winarko, Wiranto meminta agar BNN tidak berhenti dengan berbagai mencapainya. Ia justru ingin BNN di bawah Heru bisa baik dari era Budi Waseso.
Sebelumnya, LBH Masyarakat meminta tindakan tembak mati pengedar narkoba dihentikan.
Selain tidak efektif, tindakan itu juga dinilai akan membuat aparat kesulitan membongkar jaringan yang lebih besar.
"Ketika polisi atau BNN menembak mati, justru mereka memutus rantai informasi yang mereka bisa dapatkan ketika orang-orang ini dapat ditangkap dan diproses secara hukum," ujar Koordinator Riset dan Kebijakan LBH Masyarakat Ajeng Larasati dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (5/3/2018).
Baca juga: LBH: Pernyataan Jokowi Picu Meningkatnya Tembak Mati Pengedar Narkoba
Berdasarkan data yang dihimpun oleh LBH Masyarakat, terjadi 183 penembakan dalam kasus narkoba sepanjang 2017. Akibatnya, 215 orang menjadi korban penembakan dengan rincian 99 orang meninggal dunia dan 116 mengalami luka-luka.
Dari data itu, kata Ajeng, banyak kasus penembakan hanya menyasar para pengedar narkoba kelas menengah ke bawah.
Padahal, informasi dari mereka sangat berarti untuk membongkar siapa dalang atau bandar dari narkoba yang diedarkan.
Tim satuan narkoba Polres Metro Jakarta Pusat menembak mati seorang pengedar narkoba warga negara asing asal Nepal.
Baca Di berikut nya https://nasional.kompas.com/read/2018/03/22/21394001/wiranto-penegak-hukum-tetap-tembak-mati-pengedar-narkoba
No comments:
Post a Comment