Thursday, June 7, 2018

Dikira Alquran, Kitab Hukum Rusia Berbahasa Arab Disumbangkan ...

Sementara itu, satu-satunya Alquran yang terbuat dari kain sutra telah selesai dibuat di Afghanistan. Itu merupakan sebuah prestasi yang diharapkan para penciptanya akan membantu melestarikan tradisi kaligrafi berusia berabad-abad di negara itu.

Seperti dikutip dari tribune.com.pk, Kamis 23 Mei 2018, Alquran itu berisi 610 halaman. Tiap lembarnya ditulis dengan tangan oleh tim dari 38 pembuat kaligrafi dan seniman.

Alquran bersampul kulit kambing itu memiliki bobot 8,6 kilogram. Diproduksi oleh perajin Afganistan yang banyak dari mereka dilatih oleh British Foundation Turquoise Mountain di Kabul.

"Tujuan kami untuk memastikan bahwa kaligrafi tidak mati di negara ini -- menulis adalah bagian dari budaya kami," ujar Khwaja Qamaruddin Chishti, seorang penulis kaligrafi berusia 66 tahun kepada AFP di kantor Turquoise Mountain.

Alquran merupakan kitab suci agama Islam, dan kaligrafi sangat dihormati dalam Islam dan seni Islam.

"Ketika menjadi sebuah seni, kita tidak bisa memberi harga. Tuhan telah mempercayakan kita dengan pekerjaan ini (Alquran) ... dan ini lebih berarti bagi kami daripada aspek keuangan," kata Chishti.

Menggunakan pena bambu atau buluh, Chishti dan teman-temannya membuat kaligrafi dan menghabiskan waktu hingga dua hari menyalin ayat-ayat Alquran dalam satu halaman dengan hati-hati. Terkadang lebih lama jika membuat kesalahan dan harus memulai lagi dari awal.

Mereka menggunakan tulisan Naskh, gaya kaligrafi yang dikembangkan di awal Islam untuk menggantikan Kufic karena lebih mudah dibaca dan ditulis.

Hiasan di sekitar tulisan juga memakan banyak waktu dalam pembuatannya. Setiap halaman membutuhkan waktu lebih dari satu pekan untuk diselesaikan.

Let's block ads! (Why?)

Baca Di berikut nya https://www.liputan6.com/global/read/3552281/dikira-alquran-kitab-hukum-rusia-berbahasa-arab-disumbangkan-ke-museum

No comments:

Post a Comment