Iran Siap Menyerang dari Libanon jika Terus Dipancing Israel
Komandan Senior Korps Pasukan Khusus Garda Revolusi Iran, Mayor Jenderal Morteza Qurbani, mengancam akan menyerang Israel jika Tel Aviv melakukan provokasi sekecil apa pun terhadap Teheran. Qurbani menuturkan sekutu Iran seperti Yaman, Suriah, Libanon, dan Irak selalu mendukung sehingga mereka tak perlu meluncurkan rudal milik sendiri hanya untuk menyerang Israel.
"Jika rezim Zionis melakukan kesalahan kecil terhadap Iran, kami akan menghancurkan Tel Aviv menjadi debu dari Libanon," kata Qurbani pada Selasa (10/12) kemarin.
Qurbani menuturkan ancaman itu ia lontarkan menanggapi pernyataan Israel yang berniat menggelar aksi militer terhadap Iran. Menurut Qurbani, Iran tidak berupaya memiliki senjata nuklir."Dan Israel terlalu kecil untuk melakukan kesalahan terhadap Iran. Jika Pemimpin Tertinggi [Ayatollah Khamenei] memerintahkan serang Israel, seluruh warga Yahudi akan angkat tangan dan menyerah," paparnya.
Perwira Saudi Diejek Mirip Bintang Porno Sebelum Penembakan
Pilot Angkatan Udara Arab Saudi, Letnan Mohammed Alshamrani, yang menjadi pelaku penembakan di Pangkalan Angkatan Laut Pensacola, Florida, Amerika Serikat, dilaporkan sempat marah akibat diejek oleh instrukturnya sebelum insiden berdarah itu terjadi. Dalam laporannya, dia mengadu karena dijuluki "pornstache" oleh sang pelatih yang menganggap kumis Alshamrani mirip dengan perawakan bintang film dewasa.
Seperti dilansir The New York Times, Rabu (11/12), laporan tersebut tidak merinci kapan peristiwa itu terjadi tetapi hanya disebutkan pada awal tahun 2019. Pengaduan itu ditemukan Biro Penyelidik Federal AS (FBI) saat mengusut apakah kejadian itu mengandung unsur terorisme.
"Saya sangat marah karena dia (instruktur) mengatakan hal itu di depan kelas," tulis Alshamrani dalam laporan tersebut.
Menurut Kementerian Pertahanan AS (Pentagon), Alshamrani menjalani pendidikan di AS sejak Agustus 2017 dan seharusnya lulus pada bulan yang sama tahun depan.
Prancis Ingatkan RI untuk Siapkan SDM Hadapi Industri 4.0Prancis menyarankan Indonesia untuk memastikan para tenaga kerja siap menghadapi era digital sebelum memasuki fase industri 4.0.
Direktur Pelaksana Business France Indonesia, Rachid Boulaouine, menuturkan selain dituntut harus selalu inovatif dan melek teknologi, sumber daya manusia Indonesia juga harus terbuka dengan perubahan yang begitu cepat.
Boulaouine memaparkan banyak perusahaan Indonesia termasuk perusahaan rintisan berfokus pada teknologi, namun manajemen dan budaya perusahaan masih berbasis pada cara tradisional.
"Bahkan para karyawannya tidak terbuka dengan digitalisasi, jika seperti itu keadaannya akan sulit untuk memasuki industri 4.0 meski perusahaan-perusahaan itu membeli teknologi canggih," kata Boulaouine di Jakarta, Selasa (10/12). (evn)
No comments:
Post a Comment