Seperti dilansir AFP, Selasa (10/12), sebanyak 61 dari 70 korban yang meninggal adalah anak-anak berusia empat tahun dan di bawahnya.
Jumlah itu naik dari 30 persen ketika wabah merebak pada Oktober lalu.
Meski begitu, vaksin campak butuh waktu 10 sampai 14 hari untuk bereaksi dengan tubuh. Maka dari itu ada kemungkinan orang-orang yang telah menjalani proses imunisasi masih bisa terkena wabah itu.
Bayi dan anak-anak hingga lima tahun sangat rentan terjangkit campak. Jika tidak segera ditangani, virus itu bisa mengakibatkan kerusakan otak hingga kematian.
Wabah itu juga merebak di sejumlah negara wilayah Pasifik. Yaitu Tonga, Fiji, dan Samoa Amerika Serikat. Namun, penanganannya jauh lebih mudah dari Samoa karena tingkat imunisasi yang dilakukan penduduk tergolong tinggi.
Pemerintah Samoa justru menyalahkan kelompok anti-vaksin yang menyebarkan konspirasi sehingga warga takut melakukan vaksinasi. Sebab, kelompok itu beralasan vaksin justru membunuh pesertanya dengan mencontohkan beberapa peristiwa di masa lalu ketika sejumlah anak meninggal usai menjalani imunisasi.
No comments:
Post a Comment