Monday, December 9, 2019

Korban Wabah Campak di Samoa Capai 70 Orang

Jakarta, CNN Indonesia -- Wabah campak yang merebak di Samoa sampai saat ini sudah merenggut 70 korban jiwa. Pemerintah setempat sampai saat ini berkejaran dengan waktu untuk melakukan imunisasi guna menekan jumlah korban yang kebanyakan adalah anak-anak dan bayi.

Seperti dilansir AFP, Selasa (10/12), sebanyak 61 dari 70 korban yang meninggal adalah anak-anak berusia empat tahun dan di bawahnya.

Menurut pemerintah setempat, sejak Minggu pekan lalu jumlah orang yang terjangkit campak bertambah 112 kasus dalam 24 jam. Mereka menyatakan proses imunisasi yang dilakukan sudah mencapai 90 persen dari 200 ribu penduduk.

Jumlah itu naik dari 30 persen ketika wabah merebak pada Oktober lalu.

Meski begitu, vaksin campak butuh waktu 10 sampai 14 hari untuk bereaksi dengan tubuh. Maka dari itu ada kemungkinan orang-orang yang telah menjalani proses imunisasi masih bisa terkena wabah itu.

Sampai saat ini tercatat ada 4,693 penduduk Samoa yang terkena campak. Sebanyak 299 di antaranya dirawat di rumah sakit, termasuk 16 bocah yang kritis.

Bayi dan anak-anak hingga lima tahun sangat rentan terjangkit campak. Jika tidak segera ditangani, virus itu bisa mengakibatkan kerusakan otak hingga kematian.

Wabah itu juga merebak di sejumlah negara wilayah Pasifik. Yaitu Tonga, Fiji, dan Samoa Amerika Serikat. Namun, penanganannya jauh lebih mudah dari Samoa karena tingkat imunisasi yang dilakukan penduduk tergolong tinggi.

Pemerintah Samoa justru menyalahkan kelompok anti-vaksin yang menyebarkan konspirasi sehingga warga takut melakukan vaksinasi. Sebab, kelompok itu beralasan vaksin justru membunuh pesertanya dengan mencontohkan beberapa peristiwa di masa lalu ketika sejumlah anak meninggal usai menjalani imunisasi.

Pemerintah Samoa menyatakan kejadian itu berlangsung lantaran ada kekeliruan prosedur sebelum menyuntikkan vaksin. (ayp/ayp)

Let's block ads! (Why?)

No comments:

Post a Comment